Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2013

Keagungan Jumat dan Harapan Para Dhuafa bg. 2

Oleh: Fajar Sidik Tepat pukul 12.34 WITA, seorang pria ber-koko putih dilengkapi sarung motif khas Samarinda dan kopiah yang tersungging dikepalanya, ia membacakan selembar data perkembangan keuangan masjid. Inilah model akuntabilitas keuangan publik terbaik. Belum ada satu lembaga pun dinegeri ini yang berani mengumumkan kepada publik posisi kasnya setiap 7 hari. Ya… hanya masjid yang berani dan mampu melakukan itu.   Kata demi kata terjuntai dari ta’mir. Nama-nama pemberi sedekah beserta jumlah sedekahnya  diumumkan dengan sabar. Hingga disuatu kalimat yang cukup menghibur sekaligus menggelitik nurani. ”jadi, saldo kas masjid hingga jumat ini berjumlah dua ratus juta tiga ratus enam ribu seratus rupiah,” ucap ta’mir mengakhiri. Subhanallah! Sungguh hebat jamaah masjid ini. Jauh berbeda dengan masjid di kampung halaman yang kasnya hanya beberapa juta saja. Di negeri batu bara ini, saldo kas masjid mencapai ratusan juta…. “Wow, Subhanallah!,” decakku kagum. Menggelitiknya kenapa? Nah u

Keagungan Jumat dan Harapan Para Dhuafa bg. 1

oleh: Fajar Sidik Bergerak dari seluruh penjuru dengan tunggangannya masing-masing. Mulai dari supra, kharisma, shogun,  hingga avanza, escudo dan vitarra. Disebuah padang beton, yang luas dan sedikit gersang, mesin-mesin berjalan itu tertata rapi sambil sesekali terdengar suara pluit dari beberapa pria berbaju biru. Jum’at Mubarak, Hari yang penuh semangat spriritual.   Dengan wajah berseri-seri, mereka mulai berhamburan lalu berjalan menuju bangunan berkubah. Fathul Khair memang memiliki daya magis kuat menyihir mereka yang mendengarkan suaranya. Suara-suara peng-agung-an, penuh kemuliaan dan kesyukuran terhadap Pemilik Alam dan Kekasihnya yang mulia, Muhammad SAW. Suara yang menggerakkan setiap diri untuk meninggalkan perniagaan dan seluruh aktivitas lainnya. Ya… itulah seruan yang kaum buta sekalipun tidak diberikan uzur untuk mengacuhkannya, adzan. Inilah dien nan indah! Agama yang sangat memandang ukhuwah sebagai nadinya. Sampai-sampai kewajiban bersilaturahim dijewantahkan dalam

Calon Legislatif Muslim Harusnya Paham Dulu Ushul Fikih dan Fikih

Tugas seorang legislatif atau dalam tata negara Indonesia disebut DPR, adalah membuat undang-undang atau hukum. Padahal dalam Islam hanya Allah lah pembuat hukum. Sehingga pada dasarnya seorang muslim yang menjadi bagian legislatif menempatkan dirinya sejajar dengan sang Pembuat Hukum, kecuali jika setiap hukum yang disusunnya berlandaskan pada Al-Qur'an dan sunnah.   Dengan menjadikan Al-Qur'an dan sunnah sebagai rujukan dalam menyusun hukum atau undang-undang, legislator harus mampu memahami kandungan keduanya, sehingga dapat diterapkan sesuai kondisi waktu dan tempat yang ada.  Dalam keilmuan Islam sendiri, seseorang yang hendak membuat keputusan hukum yang sesuai hukum Islam harus mampu terlebih dahulu menguasai ilmu Ushul Fikih, yaitu ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah penetapan hukum.  Umat Islam sendiri telah memiliki tata aturan dalam masalah amaliyah yang tersusun dalam kitab-kitab fikih yang merupakan hasil ijtihad para ulama. Di mana para Ulama menggunakan Ushul Fik

Tantangan Al Qur'an Terhadap Orang Yang Tidak Percaya

Di media massa sering muncul berita tentang berbagai bentuk penghinaan terhadap Al-Qur'an dan juga Nabi Muhammad saw. Hal ini terjadi tidak lain karena kebutaan dan ketulian hati dari para penghina itu. Mereka tidak tahu atau malah tidak mau tahu tentang ajaran Islam yang sebenarnya. Dengan berbagai macam logika mereka berupaya untuk memutar balikan fakta sebenarnya. Sejak lama upaya ini telah ada, bahkan sejak masa wahyu itu sedang diturunkan. Hal ini terus berlanjut hingga sekarang, dimana di abad modern kajian tentang ketimuran dan lebih khusus lagi tentang Islam dibahas dalam kajian orientalisme. Para orientalis yang memang memiliki hati yang buruk, ingin meyakinkan masyarakat dunia bahkan orang Islam sendiri bahwa al-Qur'an itu bukan berasal dari sang Pencipta melainkan karangan Muhammad. Dengan berbagai teori logis mereka ingin meyakinkan bahwa Muhammad saw itu bukanlah seorang yang tidak bisa membaca dan menulis. Sedangkan orientalis lain mengemukakan bahwa Muhammad saw

Menu Makanan Bayi Sehat Umur 6-12 Bulan

Menu makanan  bayi sehat umur 6-12 bulan ini kami ambilkan dari dokumentasi dari situs balita-anda. Dengan adanya menu makanan bayi sehat ini semoga dapat membantu para ibu untuk memberikan hidangan makanan terbaik bagi buah hatinya. A. Nasi Tim Hati (Menu Makanan bayi sehat umur 6-12 bulan) menu makanan bayi yang pertama ada nasi tim dengan campuran hati ayam. BAHAN menu masakan untuk bayi sehat 600 ml air 2 sendok makan beras 25 gram hati ayam, iris kecil-kecil 25 gram tempe 50 gram labu kuning 1 iris tomat matang 1 sendok teh minyak CARA MEMBUAT : Masak air bersama beras, hati ayam serta tempe, aduk perlahan hingga mengental. Masukan labu kuning, tomat dan masak sambil diaduk hingga matang. Tambahkan minyak, aduk hingga tercampur rata. Angkat dan biarkan hingga dingin. Saring atau masukan kedalam blender dan haluskan. Tuang dalam mangkuk dan sajikan segera. Catatan : Pilih hati ayam yang masih utuh, tidak hancur, terutama empedunya. Bila empedu pecah hati akan terasa pahit. Untuk

Undian Buku Maret: Sejarah Muhammad saw

Gambar
Judul Buku: Muhammad (Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik). Penulis: Martin Lings (Abu Bakr Siraj al-Din) Penerjemah: Qamaruddin SF Penerbit: PT Serambi Ilmu Semesta (Anggota IKAPI) Buku ini merupakan salah satu rujukan terbaik dalam sejarah kenabian. Ditulis berdasarkan sumber-sumber berbahasa Arab dari abad ke 8 dan 9. Buku 'Muhammad' ini merupakan terjemahan dari buku Muhammad: His Life Based on the Earlist Source karya Martin Lings, terbitan The Islamic Text Society, cetakan ke IV tahun 1991. Isi buku ini mengungkapkan secara dekat dan mereportase kata-kata dari orang-orang lelaki maupun perempuan yang mendengar langsung Nabi Muhammad berbicara dan menyaksikan sendiri persitiwa-peristiwa dalam hidupnya. Dengan bahasa yang sederhana seperti sebuah cerita, buku ini bisa dibaca oleh siapapun baik yang telah akrab dengan biografi Nabi maupun bagi orang yang baru pertama kali membaca kisah hidup Nabi. Buku ini diawali dengan awal mula bagaimana Mekah akhirnya menjadi seb